Cara Melakukan Backup, Restore, Export dan Import pada Mikrotik Beserta Perbedaannya - Pintar Network

Latest

Pintar Network merupakan sebuah website yang berisi informasi serta tutorial seputar IT, Network, System, dan Security.


Senin, 12 Maret 2018

Cara Melakukan Backup, Restore, Export dan Import pada Mikrotik Beserta Perbedaannya

mengelola konfigurasi backup


1. Menyimpan Backup dan Restore

Untuk mencegah hal - hal yang tidak diinginkan, disarankan untuk selalu melakukan backup konfigurasi router secara berkala. Cara paling mudah untuk melakukan backup adalah dengan masuk ke Menu Files pada winbox, kemudian tekan tombol "Backup". Nama file backup akan digenerate secara otomatis oleh router berdasarkan tanggal dan jam backup dilakukan. Jika ingin memberikan nama yang spesifik, diperlukan perintah backup melalui comand console : 


/ system backup save name="Basic-Config" 

Berikut adalah tampilan apabila kalian melakukan backup melalui menu files


Untuk name dapat disesuaikan dengan keinginan, atau biarkan saja. Sedangkan untuk password dapat kalian isi untuk keamanan atau dapat kalian biarkan apabila tidak ingin diberi password. Setelah itu itu langsung saja klik backup. Berikut adalah file hasil backup


Akan tetapi Backup konfigurasi tidak cukup hanya dengan itu saja. Dengan hanya menekan Tombol backup atau perintah console, konfigurasi memang sudah terbackup, namun file backup masih tersimpan di storage router. Jika router diinstall ulang dengan  netinstall file backup akan hilang karena proses netinstall melakukan format storage router. Agar file backup aman, jangan lupa untuk download file tersebut dari router. Jika menggunakan windows, caranya bisa dengan drag & drop file backup dari menu "Files" ke Local komputer. 

Alternatif lain, atau ketika OS yang kita gunakan bukan Windows, kita bisa download via FTP. Ada banyak program FTP Client gratis yang beredar di internet, contohnya WinSCP dan FileZilla. Pertama, Login terlebih dahulu ke router, Kemudian Download file backup dari router. 


Setelah login, download file backup dari router kita tadi.


Periksa apakah file backup telah terdownload



Nah, jika suatu saat router ada masalah, atau kita ingin kembali ke konfig sebelumnya, tinggal upload file backup ke router, kemudian klik Restore




2. Export dan Import File Konfigurasi 

Export

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan export

1. Buka terminal  masukkan command berikut :

export file=namafile

Ganti namafile sesuai keinginan anda.


Selain itu kita juga bisa melakukan export untuk konfigurasi spesifik, misal kita ingin mengeksport konfigurasi firewall saja, kalian dapat menggunakan perintah berikut


ip firewall export file=namafile

2. Hasil file export nya tersimpan di file, coba lihat dengan command

file print


3. Untuk meng-copy file konfigurasi tersebut, buka menu file kemudian pilih file konfigurasi mana saja yang mau di-copy setelah itu klik tombol copy di toolbar kemudian masuk ke Windows Explorer lalu Paste di folder mana terserah anda.


4. Extensi file export ini adalah .rsc. Kita bisa membuka file ini dengan notepad.



Import

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengimport file konfigurasi yang sebelumnya telah di export

Buka terminal kemudian ketikkan perintah berikut ini

import file-name=namafile



3. Perbedaan antara Backup dan Export


  • File hasil backup tidak bisa dibuka di notepad PC, sedangkan file hasil export bisa.
  • File hasil export berisi script konfigurasi/setingan Mikrotik yang dapat langsung di copy-paste dan dieksekusi di terminal Mikrotik.

Jadi, fitur Export ini dapat digunakan untuk melihat konfigurasi Mikrotik dalam bentuk script (command line). File ini juga bisa digunakan untuk import konfigurasi Mikrotik, sama halnya dengan fungsi Backup - Restore Mikrotik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar